Polemik masalah perizinan ritel modern Alfamart dan Indomaret di
Rokan Hulu yang semakin hari bergulir, memantik Ketua Gerakan Anak Muda
(Gama-Riau) DPD Rokan Hulu, Khairul Amri MSi, untuk ikut berkomentar.
Khairul menyampaikan kritikannya terhadap Pelaksana Tugas (Plt)
Bupati Rokan Hulu H Sukiman yang cenderung tidak menjawab persoalan yang
ada, namun justru seakan mengatasnamakan pemilik ritel tersebut.
Penegasan ini disampaikan Khairul kepada Riauposting.com, Sabtu (29/10/2016) melalui siaran persnya. “Membaca beberapa pernyataan Plt Bupati Rohul (Sukiman, red)
terkait hal ini di beberapa media, Plt Bupati Rohul seharusnya
berbicara selaku kepala daerah, dimana harus menjawab isu ini dalam
rangka memberikan penjelasan dan meredam gejolak yang beredar di tengah
masyarakat. Janganlah berbicara seolah jubir atau penasehat hukum
perusahaan ritel tersebut. Berbicaralah sebagai penengah. Jangan
seakan-akan perusahaan ritel itu harus berdiri, jangan,” ungkap Khairul
Amri yang juga mantan Presiden Rumpul Pemuda Pelajar Mahasiswa (RPPM)
Kabupaten Rokan Hulu ini.
Menurut Khairul, dengan pernyataan Plt Bupati yang cenderung tidak
berpihak ke pedagang tempatan ini, bisa memunculkan rasa curiga
masyarakat, mengapa Plt bupati seakan ngotot bahwa ritel itu tidak
masalah diizinkan. “Justru masyarakat bertambah curiga, nah ada apa..?
Kan begitu,” tambah dosen di sejumlah perguruan tinggi di Pekanbaru ini.
Dikatakan Khairul, dirinya bukan anti dengan investor yang ingin
menginvestasikan usaha di Kabupaten Rokan Hulu. Faktanya berapa banyak
perusahaan yang beroperasi di Rohul saat ini dan tidak dipermasalahkan.
“Hanya saja, kita ingin setelah perizinan dikeluarkan dampaknya memang
positif dan menguntungkan masyarakat. Kita juga harus belajar dari
beberapa perusahaan yang beroperasi sekarang di Rohul yang jelas
merugikan masyarakat kita, bahkan seolah masyarakat kita dianggap
penumpang disana, ini yang tidak kita inginkan,” tegas Khairul.
Lebih lanjut Khairul Amri mengungkapkan, kemajuan suatu daerah tidak
bergantung dengan diizinkan atau tidaknya perusahaan ritel itu untuk
berdiri. Plt Bupati Rokan Hulu seharusnya belajar dari Provinsi Sumbar
yang sampai hari ini tidak memberikan izin kepada ritel tersebut, maju
nggak maju daerahnya.? Maju,” paparnya.
Sebagai langkah keberpihakan kepada masyarakat, Khairul Amri
menyarankan, Sukiman sebaiknya berdayakan kedai-kedai milik masyarakat
agar usaha mereka bisa terus berkembang. “Saya rasa itu jauh lebih akan
memajukan daerah kampung kita Rokan Hulu,” sarannya.
Dalam pandangan Khairul, di era ekonomi modern seperti sekarang ini,
semua boleh boleh saja bersaing, namun jangan lupa, masyarakat tempatan
yang berusaha dengan modal terbatas perlu tetap dilindungi karena jelas
tidak akan mampu bersaing dengan pemodal besar.
“Jangan sampai nanti setelah dikeluarkan izinnya masayarakat kita
hanya jadi penonton di tanah sendiri. Sekali lagi saya ingatkan Plt
Bupati Rokan Hulu, selaku pejabat publik jangankan ucapan beliau, gestur
tubuhnya saja bisa diartikan kebijakan dan akan menjadi perhatian
publik. Jadi berkomentarlah proporsional layaknya seorang kepala daerah,
bukan juru bicara perusahaan,” tegas Khairul lagi.
Lebih penting lagi, tambahnya,Plt Bupati Rokan Hulu Sukiman bisa
lebih koperatif terhadap segala kiritik dan saran yang masuk, karena
Indonesia negara yang demokratus. “Siapa pun masyarakat kita juga berhak
menyampaikan pendapatnya. Apalagi Pak Sukiman dulu juga pernah menjadi
Wabup satu periode. Jangan setiap aksi yang dilakukan oleh adik-adik
mahasiswa selalu dicurigai,” tegasnya.
http://rokanhulu.riauposting.com/berita/bisnis/11471/soal-izin-alfamart-dan-indomaret-khairul-komentar-plt-bupati-harusnya-redam-gejolak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar